Cegah Stunting, Pemerintah Kecamatan Tidore Utara dan FIKES UMMU Tandatangan MoU

    Cegah Stunting, Pemerintah Kecamatan Tidore Utara dan FIKES UMMU Tandatangan MoU
    Foto bersama usai penandatanganan MoU

    MALUKU UTARA - Pemerintah Kecamatan Tidore Utara dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), bersepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam mencegah dan menurunkan angka peningkatan Stunting di Kota Tidore Kepulauan khususnya di Kecamatan Tidore Utara, kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara, Kamis (27/1/2022).

    Penandatanganan naskah MoU dilakukan oleh Kepala Kecamatan Tidore Utara Ade Soninga dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Nani Supriyatni, SKM., M.Kes., didampingi Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tidore Utara dan kepala kelurahan/ desa se-Kecamatan Tidore Utara.

    Kepala Kecamatan Tidore Utara Ade Soninga, mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara atas kerja sama ini, semoga kerja sama ini mampu mencegah, maupun menurunkan angka Stanting.

    Sekretaris Kecamatan Tidore Utara Sofyan Haedar menambahkan, kami dari Pemerintah Kecamatan Tidore Utara berharap Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMMU, agar keterwakilan mahasiswanya bisa ditempatkan di 10 kelurahan dan 4 desa Kecamatan Tidore Utara.

    "Hal ini kami usulkan agar pencegahan stunting dan penyuluhan kesehatan lainnya bisa maksimal di Kecamatan Tidore Utara, " ujarnya.

    Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Nani Supriyatni, SKM, M.Kes., mengatakan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga arnak lebih pendek untuk usianya.

    Kekurangan gizi terjadi sejak bayı masih dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Stunting disebabkan oleh multi dimensi sehingga penanganannya perlu multi sektor.

    "Penandatangan MoU ini, merupakan bentuk kerja sama bersinergi mencegah dan menurunkan angka Stanting di Kota Tidore Kepulauan khususnya di Kota Tidore Kepulauan, diharapkan bahwa mahasiswa yang turun ke desa/kelurahan ini, mampu mencegah dan menurunkan angka kenaikan Stunting, " ungkapnya.

    "Insya Allah, usulan maupun masukan-masukan dari pemerintah kecamatan dan pemerintah kelurahan/desa, akan kami teruskan, " pungkasnya.

    Faktor penyebab Stunting adalah yang pertama, praktek pengasuhan yang kurang baik. (kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama sejak kehamilan sampai anak usia 2 tahun).

    Kedua, masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan sebelum kehamilan, masa kehamilan dan pelayanan setelah ibu melahirkan.

    Ketiga, kurangnya akses rumah tangga/keluarga pada makanan bergizi di Indonesia.

    Keempat, anak sering sakit terutama diare, campak, Tbc dan penyakit infeksi lainnya. Kelima, kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

    Dampak Stunting, untuk jangka pendek, gagal tumbuh, gagal kembang, dan ganggung metabolisme. Jangka panjang, menurunnya kemampuan kognitif/ pendidikan, timbulnya resiko degeneratif, hipertensi dan diabetes mellitus.

    Sedangkan untuk pencegahan Stunting adalah, pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil, ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan pemberian MPASI yang cukup jumlah dan kualitasnya, meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan, anak dianjurkan mengkonsumsi protein yang mengandung asam amino esensial setiap hari, rajin mengukur tinggi badan, berat badan anak di posyandu, menerapkan pola gizi seimbang dalam keluarga.

    MALUKU UTARA MALUT TIKEP TIDORE KEPULAUAN
    Iswan Dukomalamo

    Iswan Dukomalamo

    Artikel Sebelumnya

    Bahas RKPD Tahun 2023, Pemda Tikep Melalui...

    Artikel Berikutnya

    Bangun Peradaban Literasi di Tidore Utara,...

    Berita terkait